POLA OPERASIONAL BANTUAN SOSIAL PEKERJA MIGRAN
March 28, 2017
POLA OPERASIONAL BANTUAN SOSIAL PEKERJA MIGRAN
A. PENDAHULUAN
Perpindahan penduduk secara individual atau kelompok ke tempat lain baik untuk sementara waktu maupun untuk menetap secara permanen meningkat terutama di kota-kota besar atau kota-kota satelit. Permasalah sosial mulai muncul ketika para migran tidak menemukan perbaikan nasib di tempat yang baru. Akhirnya berbagai persoalan sosial timbul seperti menjamurnya perumahan liar, terkonsentrasinya pekerja migran pada perumahan kumuh dan sebagainya. Disamping itu permasalahan migran terjadi pula pada tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri.
B. PENGERTIAN
Perpindahan penduduk secara individual atau kelompok ke tempat lain baik untuk sementara waktu maupun untuk menetap secara permanen meningkat terutama di kota-kota besar atau kota-kota satelit. Permasalah sosial mulai muncul ketika para migran tidak menemukan perbaikan nasib di tempat yang baru. Akhirnya berbagai persoalan sosial timbul seperti menjamurnya perumahan liar, terkonsentrasinya pekerja migran pada perumahan kumuh dan sebagainya. Disamping itu permasalahan migran terjadi pula pada tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri.
B. PENGERTIAN
1. Pekerja Migran adalah
orang yang berpindah tempat untok sementara waktu atau menetap dari suatu tempat ke tempat lain tujuan mencari pekerjaan/penghidupan yang lebih baik.
2. Pekerja Migran Domestik adalah
seseorang atau sekelompok orang yang meningggalkan tempat asalnya di dalam wilayah Indonesia baik untuk sementara maupun menetap untuk bekerja.
3. Pekerja Migran Lintas Negara adalah
seseorang atau Selompok orang yang bekerja di luar negeri untuk sementara waktu.
4. Pekeria Migran Bermasalah Sosial adalah
pekerja migrant domestic atau internasional yang mengalami mendapat masalah sosial seperti pelecehan, eksplotasi, pengusiran/deportasi oleh pemberi pekerja atau Negara tempat bekerja yang mengakibatkan kehilangan pekerjaan, mengalami masalah psikologis serta tuntutan hukum.
C. TUJUAN
1. Memulihkan harga diri dan kepercayaan diri korban sebagai akibat trauma yang dialami di tempat kerja, baik di dalam maupun di luar negeri.
2. Memberikan advokasi perlindungan sosial ekonomi dan hukum terhadap pekerja migran baik yang bermasalah sosial maupun yang tidak bermasalah demi terwujudnya kehidupan keluarga yang sejahtera.
D. KEADAAN DAN MASALAH
1. Pekeria Migran baik domestik maupun internasional cenderung meningkat. Hal ini didorong oleh terbatasnya lapangan kerja di daerah asal terutama di perdesaan.
2. Permasalahan yang dihadapi pekerja migran di tempat tujuan adalah kurangnya pemahaman dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan hngkungan baru disamping tidak memilikinya ketrampilan yang memadai Hal demikian mendorong terjadinya benturan atau gesekan budaya. Sementara itu pembinaan kesejahteraan keluarga dan perlindungan sosial bagi pekerja migran masih kurang medapatkan perhatian secara memadai.
E. SASARAN
1. Calon pekerja migran dan pekerja migran.
2. Keluarga dan Hngkungan pekerja migran.
3. Lembaga pengelola pekerja migran.
4. Organisasi Sosial/LSM.
F. KEBIJAKAN TEKNIS DAN STRATEGI
1. Kebijakan Teknis
a. Pemantapan kebijakan teknis dan standar bantuan sosial pekerja migran.
b. Penyelamatan dan perlindungan sosial pekerja migran bermasalah sosial.
c. Penyiapan dan rehabilitasi dan pemberdayaan social pekerja migran.
2. Strategy
a. Pengelolaan sistem informasi pekerja migran.
b. Penyiapan calon pekerja migran dan keluarganya, menyangkut aspek keahlian maupun sistem nilai budaya di lokasi baru.
c. Pengembangan jaringan kerja pekerja migran.
d. Pemantauan pekerja migran dan keluarganya.
C. TUJUAN
1. Memulihkan harga diri dan kepercayaan diri korban sebagai akibat trauma yang dialami di tempat kerja, baik di dalam maupun di luar negeri.
2. Memberikan advokasi perlindungan sosial ekonomi dan hukum terhadap pekerja migran baik yang bermasalah sosial maupun yang tidak bermasalah demi terwujudnya kehidupan keluarga yang sejahtera.
D. KEADAAN DAN MASALAH
1. Pekeria Migran baik domestik maupun internasional cenderung meningkat. Hal ini didorong oleh terbatasnya lapangan kerja di daerah asal terutama di perdesaan.
2. Permasalahan yang dihadapi pekerja migran di tempat tujuan adalah kurangnya pemahaman dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan hngkungan baru disamping tidak memilikinya ketrampilan yang memadai Hal demikian mendorong terjadinya benturan atau gesekan budaya. Sementara itu pembinaan kesejahteraan keluarga dan perlindungan sosial bagi pekerja migran masih kurang medapatkan perhatian secara memadai.
E. SASARAN
1. Calon pekerja migran dan pekerja migran.
2. Keluarga dan Hngkungan pekerja migran.
3. Lembaga pengelola pekerja migran.
4. Organisasi Sosial/LSM.
F. KEBIJAKAN TEKNIS DAN STRATEGI
1. Kebijakan Teknis
a. Pemantapan kebijakan teknis dan standar bantuan sosial pekerja migran.
b. Penyelamatan dan perlindungan sosial pekerja migran bermasalah sosial.
c. Penyiapan dan rehabilitasi dan pemberdayaan social pekerja migran.
2. Strategy
a. Pengelolaan sistem informasi pekerja migran.
b. Penyiapan calon pekerja migran dan keluarganya, menyangkut aspek keahlian maupun sistem nilai budaya di lokasi baru.
c. Pengembangan jaringan kerja pekerja migran.
d. Pemantauan pekerja migran dan keluarganya.