POLA OPERASIONAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
March 28, 2017
POLA OPERASIONAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
A. PENDAHULUAN
Harapan untuk dapat dilaksanakannya pelayanan sosial yang semakin berkualitas harus didukung dengan tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional dan pola atau model-model palayanan sosial yang semakin berdaya guna dan berhasil guna. Sementara itu, disadari pula besaran permasalahan kesejahteraan sosial justru cenderung untuk tumbuh dan berkembang, baik yang bersifat konvensional maupun kontemporer dan mendesak.
Dalam kondisi demikian, Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial diarahkan untuk menemukenali kecenderungan perkembangan permasalahan kesejahteraan sosial dan perumusan model-model atau pola pelayanan sosial dan perlu dilakukan secara terencana, terarah dan berkelanjutan.
B. PENGERTIAN
Harapan untuk dapat dilaksanakannya pelayanan sosial yang semakin berkualitas harus didukung dengan tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional dan pola atau model-model palayanan sosial yang semakin berdaya guna dan berhasil guna. Sementara itu, disadari pula besaran permasalahan kesejahteraan sosial justru cenderung untuk tumbuh dan berkembang, baik yang bersifat konvensional maupun kontemporer dan mendesak.
Dalam kondisi demikian, Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial diarahkan untuk menemukenali kecenderungan perkembangan permasalahan kesejahteraan sosial dan perumusan model-model atau pola pelayanan sosial dan perlu dilakukan secara terencana, terarah dan berkelanjutan.
B. PENGERTIAN
1. Penelitian adalah
suatu rangkaian kegiatan penyelidikan yang dilakukan menurut metode ilmiah yang sistematik untuk menemukan data dan informasi ilmiah dan membuktikan hipotesa, sehingga dapat dirumuskan teori dan proses pelayanan sosial.
2. Permasalahan Kesejahteraan Sosial adalah
keadaan saat seseorang atau masyarakat mengalami kecacatan fisik dan mental, kemiskinan ekonomi, sosial dan budaya, kekurangan sarana kebutuhan fisik, misalnya pangan, sandang, perumahan dan pelayanan kesehatan. Kekurangan kebutuhan jiwa, seperti hiburan dan kasih sayang, rasa frustrasi dan kehilangan pegangan hidup penyakit kronis dan epidemik yang mengganggu dan mengancam keselamatan hidup orang banyak, dan penyimpangan sosial yang berdampak merugikan orang lain. Keadaan tersebut dapat dialami oleh seseorang sejak lahir atau masyarakat karena musibah untuk sementara waktu ataupun selama hidupnya.
3. Pengembangan Usaha Kesejahteraan Sosial adalah
suatu rangkaian kegiatan tindak lanjut dari penelitian untuk menemukan dan menyusun model-model atau pola-pola dan standarisasi pelayanan sosial.
C. TUJUAN
1. Tersedianya data dan fakta tentang permasalahan kesejahteraan sosial dan usaha kesejahteraan sosial sebagai bahan perumusan kebijakan dan program beserta metode pendekatannya dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas pembangunan kesejahteraan sosial.
2. Perumusan model pelayanan pembangunan kesejahteraan sosial yang berdaya guna dan berhasil guna.
D. KEADAAN DAN MASALAH
1. Perkembangan permasalahan sosial yang cenderung terus meningkat, baik kualitas, kuantitas dan persebarannya, memerlukan pendalaman dan pemahaman melalui kegiatan penelitian dan pengembangan sosial, guna memperoleh informasi rinci tentang hakikat, karakteristik dan kecendrungan perkembangannya.
2. Kepedulian dan rasa tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan kesejahteraan sosial cenderung semakin meningkat, namun dalam penerapannya belum sepenuhnya dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip pekerjaan sosial profesional. Untuk itu penemuan model-model atau pola-pola pelayanan sosial menjadi semakin mendesak.
E. SASARAN
1. Permasalahan kesejahteraan sosial.
2. Potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
3. Kebijakan dan Program Pembangunan yang secara potensial berdampak pada Permasalahan Kesejahteraan Sosial dan sektor lain yang terkait.
4. Prasarana dan sarana pembangunan kesejahteraan sosial.
G. KEBIJAKAN TEKNIS DAN STRATEGI
1. Kebijakan Teknis
a. Peningkatan Kualitas Pelaksanaan dan Hasil.
b. Pengembangan forum ilmiah dalam rangka pengikatan kinerja Tenaga Peneliti.
2. Strategi
a. Menjalin kerjasama dan pengembangan kemitraan dengan Perguruan Tinggi, Orsos/LSM dan Lembaga Penelitian.
b. Peningkatan mutu dan kompetensi Tenaga Peneliti.
Pengembangan sistem informasi dalam rangka peningkatan kualitas hasil penelitian dan kemampuan Tenaga Peneliti.
C. TUJUAN
1. Tersedianya data dan fakta tentang permasalahan kesejahteraan sosial dan usaha kesejahteraan sosial sebagai bahan perumusan kebijakan dan program beserta metode pendekatannya dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas pembangunan kesejahteraan sosial.
2. Perumusan model pelayanan pembangunan kesejahteraan sosial yang berdaya guna dan berhasil guna.
D. KEADAAN DAN MASALAH
1. Perkembangan permasalahan sosial yang cenderung terus meningkat, baik kualitas, kuantitas dan persebarannya, memerlukan pendalaman dan pemahaman melalui kegiatan penelitian dan pengembangan sosial, guna memperoleh informasi rinci tentang hakikat, karakteristik dan kecendrungan perkembangannya.
2. Kepedulian dan rasa tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan kesejahteraan sosial cenderung semakin meningkat, namun dalam penerapannya belum sepenuhnya dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip pekerjaan sosial profesional. Untuk itu penemuan model-model atau pola-pola pelayanan sosial menjadi semakin mendesak.
E. SASARAN
1. Permasalahan kesejahteraan sosial.
2. Potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
3. Kebijakan dan Program Pembangunan yang secara potensial berdampak pada Permasalahan Kesejahteraan Sosial dan sektor lain yang terkait.
4. Prasarana dan sarana pembangunan kesejahteraan sosial.
G. KEBIJAKAN TEKNIS DAN STRATEGI
1. Kebijakan Teknis
a. Peningkatan Kualitas Pelaksanaan dan Hasil.
b. Pengembangan forum ilmiah dalam rangka pengikatan kinerja Tenaga Peneliti.
2. Strategi
a. Menjalin kerjasama dan pengembangan kemitraan dengan Perguruan Tinggi, Orsos/LSM dan Lembaga Penelitian.
b. Peningkatan mutu dan kompetensi Tenaga Peneliti.
Pengembangan sistem informasi dalam rangka peningkatan kualitas hasil penelitian dan kemampuan Tenaga Peneliti.