PENGARUH PROSES DEGENERATIF PADA KEMAMPUAN FISIK DAN PSIKIS PADA LANSIA
May 14, 2017
PENGARUH PROSES DEGENERATIF PADA KEMAMPUAN FISIK DAN PSIKIS PADA LANSIA
1. Sistem muskuloskeletal
- a. Jaringan penghubung ( kolagen dan elastin ).Kolagen sebagai protein pendukung utama pada kulit,tendon,tulang,kartilogen.Setelah kolagen mencapai puncak fungsi atau daya mekaniknya karena penuaan,tensile strength dan kekuatan dari kolagen mulai menurun.Perubahan pada kolagen itu merupakan penyebab turunnya fleksibilitas pada lansia, sehingga menimbulkan dampak berupa nyeri, penurunan kemampuan untuk menentukan kekuatan otot ,kesulitan bergerak dari duduk ke berdiri, jongkok dan berjalan , dan hambatan dalam aktivitas sehari – hari.Upaya fisioterapi untuk mengurangi dampak tersebut adalah memberikan latihan untuk menjaga mobilitas fisik.
- b. Kartilogen.Jaringan kartilogen pada persendian menjadi lunak dan mengalami granulasi dan akhirnya permukaan sendi menjadi rata.Perubahan tersebut sering terjadi pada sendi besar penumpu berat badan.Akibat perubahan itu sendi mudah mengalami peradangan, kekakuan, nyeri, keterbatasan gerak, dan terganggunya aktivitas sehari-hari.Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, dapat diberikan teknik perlindungan sendi.
- c. Tulang.Berkurangnya kepadatan tulang ,setelah di observasi adalah bagian penuaan fisiologis Trabekula longitudinal menjadi tipis dan trabekula tranversal terabsorbsi kembali.Sebagai akibat perubahan tersebut ,jumlah tulang spongiosa berkurang dan tulang kompakta menjadi tipis.Perubahan lain yang terjadi adalah penurunan estrogen sehingga produksi osteoklas tidak terkendali,penurunan penyerapan kalsium di usus,tulang keropos,Berkurangnya jaringan dan ukuran tulang secara keseluruhan menyebabkan kekuatan dan kekakuan tulang menurun.Dampak berkurangnya kepadatan akan mengakibatkan osteoporosis.
- d. Otot, Perubahan struktur otot pada proses penuaan sangat bervariasi, penurunan jumlah dan ukuran serabut otot,peningkatan jaringan penghubung,dan jaringan lemak pada otot mengakibatkan efek negatif.Dampak perubahan morfologis otot adalah penurunan kekuatan , flekibilitas otot.
- e. Sendi, Pada lansia jaringan ikat pada sekitar sendi seperti tendon ligamen dan fasia mengalami penurunan elastisitas .Sendi kehilangan fleksibilitasnya sehingga terjadi penurunan luas gerak sendi.
2. Sistem Saraf
Lansia mengalami penurunan sistem koordinasi dan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.Penuaan menyebabkan penurunan persepsi sensorik dan respon motorik pada susunan saraf pusat dan penurunan reseptor proprioseptif.Hal ini terjadikarena susunan saraf pusat pada lansia mengalami perubahan morfologis dan biokimia. Berat otak lansia berkurang berkaitan dengan berkurangnya kandungan protein dan lemak pada otak sehingga otak menjadi lebih ringan Akson,dendrit dan badan sel saraf banyak mengalami kematian ,sedangkan yang hidup mengalami perubahan.
3. Sistem kardiovaskuler dan sistem respirasi
- a. Sistem kardiovaskuler
Massa jantung bertambah,ventrikel kiri mengalami hipertrofi dan kemampuan peregangan jantung berkurang.Terjadi perubahan fungsional berupa kenaikan tatanan vaskuler sehingga menyebabkan peningkatan tekanan sistol dan penurunan perfusi jaringan.
- b. Sistem respirasi
Pada penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru,kapasitas total paru tetap ,tetapi volume cadangan paru bertambah.Perubahan pada otot,kartilago,sendi toraks mengakibatkan gerak pernapasan terganggu dan kemampuan pergerakan toraks berkurang.
4. Sistem indra
- a. Sistem penglihatan erat kaitannya dengan presbiopi.Lensa kehilangan elastisitas dan kaku.Ketajaman penglihatan dan daya akomodasi dari jarak jauh atau dekat berkurang.
- b. Gangguan pada pendengaran
Pada lansia umumnya diakibatkan kongulasi cairan yang terjadi selama otitis media atau tumor.Telinga terasa perih dan kehilangan daya pendengaran.
- c. Pengecapan.
Penurunan kemampuan mengecap.
- d. Penghidu
Degenerasi sel sensorik mucosa hidung,sehingga terjadi penurunan sensitivitas nilai ambang terhadap bau.
- e. Peraba
Penuruna kecepatan hantaran saraf sehingga penurunan respon terhadap rangsangan táctil,penyimpangan persepsi nyeri.
4. Sistem integumen
Pada lansia kulit mengalami Atrofi,kendur,tidak elastis,kering dan keriput.Yang berhubungan dengan penurunan kolagen dan elastin.